Jumat, 29 November 2013

Siap Anda Menjadi Peternak Kelinci Pedaging

Kalau 20 - 50 ekor bisa pakai pakan rumput. Tapi kalu udah ribuan ? Jelas pakai pelet lebih efisien.
Dengan memakai pelet, segalanya bisa terkendali, baik itu populasi, kesehatan atau yg lain . Yg menjadi persoalan, kan mesin pelet harganya mahal pak? Ya kalau ngga kuat beli sendiri ya berdua, ngga kuat berdua ya berlima. Berlima masih ngga kuat ya berbanyak. Bukankah kita sudah punya komunitasnya. Jadi kalau mau bergelimang dikelinci pedaging... harus kita canangkan impian kita : kita harus punya FEED MILL sendiri. 

 Karena ini merupakan kunci keberhasilan. Jadi kalau kita merupakan gabungan teman2, maka devisi ini harus terbentuk sendiri, dengan tujuan mencukupi kebutuhan pelet para anggotanya. Hal yg perlu dipegang teguh adalah masalah biaya. Segala bentuk perlakuan yg bisa membuat biaya membengkak harus diminimalisir. Contoh biaya obat2an. Biasanya biaya ini bisa sampai 5% biaya keseluruhan. Jadi kalau pakan kita baik, maka biaya ini bisa ditekan serendah mungkin, yg otomatis akan menjadi keuntungan tersendiri.
yg harus lebih kita perhitungkan jika menggunakan rumput adalah resikonya. Resiko akibat pencemaran pestisida selalu mengancam, juga resiko scabies. Penyakit ini lebih banyak ditularkan melalui rumput yg didatangkan dari luar. Untuk pengobatannya juga membutuhkan biaya yg ngga sedikit. Karena begitu satu kena, maka semua harus kita treatment agat tidak terjadi penularan berulang dan berkelanjutan. Dan ini jelas BIAYA yg harus dihindari.
Seleksi Bibit
Satu hal yg tidak kalah pentingnya adalah seleksi bibit. Bibit kelinci pedaging haruslah mempunyai postur yg memungkinkan beranak banyak. Jadi postur2 kelinci hias untuk kontes harus kita hapus dari pikiran kita. Mengapa harus beranak banyak ? Jawabannya nanti kita hubungkan dengan cara berhitungnya.

Biaya Yang Timbul Dalam beternak Kelinci Pedaging
Nah sebelum masuk kedalam cara berhitung ada baiknya kita ketahui dulu apa saja yg menjadi biaya dan berapa ancer2 besarnya. Seperti pada umumnya peternakan yg lain,
(1) Biaya Pakan
Biaya pakan akan menempati pos terbesar yaitu +/- 70 % dari biaya keseluruhan. Jadi kita harus berbijak-bijaklah dalam menyikapi pos ini. Tapi juga jangan salah kaprah mentang2 pos ini tinggi terus jatah pakannya dikurangi supaya ngirit. Bukan itu yg dimaksud. Tidak boros itu oke, tapi bukan ngirit. Karena kalau ngirit sama aja menghambat perkembangan kelincinya. Yg pada akhirnya memperpanjang waktu panen sehingga biaya lain juga meningkat. Alih2 mau ngirit malah jadi rugi.
Cara yg paling baik untuk menekan cost pakan adalah :
(a) Efisiensi potensi wilayah. Rasanya ini sudah sering kita bicarakan. Menciptakan potensi jauh lebih diutamakan, seperti contoh yg sudah dilakukan bos dari Magelang dengan Azollanya. Hal lain yg bisa kita lakukan dengan menanam hijauan berupa pohon jagung. Pohon jagung bisa kita tanam disamping-samping kandang dengan menggunakan polybag ukuran 20 cm tinggi 40 cm. Media tanah bisa kita isi dengan tanah + pupuk kotoran kelinci. Penyiraman dengan menggunakan urine kelinci dengan perbandingan 1 liter urine : 20 liter air. Jangan terlalu pekat, lebih encer lebih bagus sehingga penyiraman bisa dilakukan 2 hari sekali.Umur panen hanya 22-25 hari saja. Waktu panen pada saat pohon sudah mulai berbunga. Pada saat itulah kandungan protein sedang tinggi2nya. Satu polybag bisa kita isi dengan 2 butir bibit jagung. Sisakan beberapa polybag untuk dipelihara terus sampai berbuah. Dan buahnya ini akan kita pipil jagungnya sebagai bibit berikutnya. Demikian salah satu cara bagaimana kita menciptakan potensi untuk pemenuhan kebutuhan pakan yg tidak kalah mutunya.
(b) Optimalisasi Potensi Komunitas, spt yg dijelaskan di bagian prologue dalam penyediaan pelet sendiri (red.KWK)
(2) Obat-obatan
Nah ini dia yg juga ngga kalah pentingnya untuk mendapat perhatian. Obat2an biasanya berkisar antara 4 sampai 5 % biaya. Tetapi dari pengalaman, semakin baik mutu pakan kita segala penyakit kembung dan mencret hampir tidak kita jumpai. Penyakit pilek, asalkan design kandang dan saung kita baik juga bisa meminimalisir. Kedudukan penampung kotoran jangan terlalu dekat dengan alas kandang, minimal 30 cm agar hawa amoniak dari urine tidak terhisap oleh kelinci. Untuk itu sirkulasi udara dibawah kandang juga harus baik. Penggunaan sodas/serbuk /serutan kayu atau cocopit/serbuk sabut kelapa untuk ditaburkan diatas faeses sangat membantu mengurangi pengaruh kadar amoniak tadi.Penggunaan serbuk kayu lebih murah, karena limbah pembuatan kusen. Sedangkan cocopit harus beli, tetapi campuran cocpit dengan kotoran kelinci bisa kita packing langsung sebagai media tanam dan bisa kita jual langsung dalam bentuk kemasan ataupun karungan. Hasil penjualan ini bisa mngurangi bahkan membiayai upah anak kandang, dan ini artinya kita sudah bisa mengurangi 10 % biaya. Obat yg paling diperlukan adalah Oxitocin dan obat scabies (dulu saya menggunakan IVOMEC). Ini mutlak perlu. Obat2 yg lain, dari pengalaman saya hampir selalu menjadi barang kadaluarsa. Biaya penyusutan kandang dan saung juga harus kita cadangkan. Besarnya bervariasi tergantung bahan apa yg kita pakai, apakah bambu atau kawat. Biasanya bisa kita tetapkan sekitar 10 %. Jadi setiap panen harus kita 10 % tadi sebagai cadangan perbaikan kandang atupun saung, syukur2 bisa sekaligus untuk pengembangan. Sedangkan biaya 5 % lainnya bisa kita cadangkan sebagai biaya tak terduga, misalnya biaya pengangkutan pada saat panen atau biaya potong kalau pemotongan memang harus dilakukan.

 Ini perlu kita hitung dan kita cadangkan. Kalau kandangnya ngga jadi rusak kan bisa kita pakai bikin kandang baru untuk pengembangan. Ingat, bahwa perkembangan peternakan harus diawali dari perkembangan kandangnya dulu, baru kelincinya. Jangan terbalik. Kalau terbalik celakalah kita. Karena akibat over populasi mengakibatkan tingkat kesehatan juga menurun, dan ini berarti kerugian diambang mata. Tadinya kita pikir bakal untung tapi nyatanya malah buntung.

Cara Penyajian Pohon Jagung

 Pohon jagung harus dirajang terlebih dulu, jangan dikasih geluntungan gitu. Ya terang aja ngga dimakan. Pohonnya juga jangan terlalu tua, justru umurnya hanya 22-25 hari saja, batang pohonnya masih empuk. Pemberian pohon jagung ini ditujukan untuk kelinci yg beberapa hari akan dipanen, gunanya untuk mengurangi biaya pakan tadi, bukan untuk hidup. Pakan harian untuk hidup dan berkembang tetap kita pakai pakan yg kita design, supaya mutu hidup juga terjaga.


(3) Biaya Tenaga/Pekerja Kandang (Anak Kandang & Manager Kandang)

Kelinci Wong Kito Krn saya baru menyimak boleh tanya ya Pak, Bgmn cara menentukan biaya anak kandang, man hour nya bdskn apa pak jumlah kandang, kelinci atau area farm nya atau gmn.

Frits Fasbo Rabbitry

(a) Anak Kandang; biaya anak kandang disesuaikan dengan kondisi setempat. Apakah menggunakan harian atau bulanan bisa kita atur. Yang penting kemampuan anak kandang yg harus sesuai dgn upah kerjanya.
Berdasarkan pengalaman, 1 orang anak kandang ukuran trampil bisa melayani satu saung dengan populasi 125 - 150 indukan.
Deskripsi pekerjaan :
  • memberi makan/minum,
  • membersihkan alas kandang,
  • mencuci alat2 makan/minum (jika diperlukan),
  • menyiapkan nest box,
  • mencuci nest box pasca sapih serta
  • membersihkan/mengangkut kotoran keluar areal saung.
Apabila menggunakan tenaga kurang trampil (pekerja baru) bisa menggunakan tenaga 2 orang tapi gajinya separuhnya sambil kita didik ketrampilannya sampai mahir dan tentunya gajinya menyesuaikan sampai ketingkat trampil.

(b) Manager Kandang
Urusan budidaya adalah urusan manager kandang.
Deskripsi pekerjaan:
  • memeriksa pekerjaan anak kandang,
  • mengawinkan,
  • palpasi pertama dan kedua,
  • mencatat dalam recording masing2 induk,
  • mengatur jadwal perkawinan yg disesuaikan dengan target out put,
  • membuat catatan perkembangan populasi baik jumlah anak lahir maupun jumlah anak sapih,
  • menetapkan eksekusi mana ternak yg boleh dipanen dan yg belum
  • dan yg terakhir adalah penanganan kesehatan.

(c) Divisi Pakan
Tugas yg berhubungan dengan dengan divisi pakan :
mengorder pakan disesuaikan dengan kebutuhan perhari dan diorder sesuai dengan kapasitas feedmill. Kalau saung masih sedikit dan masih bisa kita tangani maka tugas manager kandang bisa kita rangkap. Dari pengalaman, saya memenejeri 6 saung dengan populasi +/-1400 ekor indukan dengan santai saja.

0 komentar:

Posting Komentar