Minggu, 16 Agustus 2015

PEDOMAN PEMBIBITAN KELINCI YANG BAIK

Bibit ternak mempunyai peranan yang sangat strategis dalam proses produksi ternak, sehingga dalam perkembangannya diperlukan selain kuantitas juga kualitas bibit ternak untuk memenuhi kebutuhan. Kelinci merupakan salah satu komoditi peternakan yang mempunyai peran dalam pemenuhan kebutuhan akan protein hewani berupa daging, wool, bulu dan sebagai kelinci hias.

 Dalam perkembangannya diharapkan agar peran tersebut dapat terus ditingkatkan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pemenuhan akan kebutuhan protein hewani. Dalam rangka melindungi peternak dalam mendapatkan bibit ternak sesuai dengan standar mutu atau persyaratan teknis minimal dan persyaratan kesehatan hewan yang ditetapkan, maka diperlukan 

Pedoman Pembibitan Kelinci Yang Baik. Pedoman Pembibitan Kelinci Yang Baik ini merupakan acuan bagi pembibit Kelinci dalam menghasilkan bibit kelinci yang bermutu dan bagi Dinas yang menangani fungsi peternakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan dalam pengembangan usaha pembibitan kelinci.

Bibit ternak merupakan salah satu sarana produksi penting dari pembudidayaan ternak dalam rangka pengembangan usaha peternakan. Kelinci sebagai komoditas peternakan mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai usaha peternakan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek manfaatnya, baik dari segi teknis (pemeliharaan mudah, pakan dan obatobatan/vitamin mudah didapat), maupun dari segi ekonomis (tidak memerlukan modal yang besar dan lahan yang luas, perputaran modal relatif cepat). Kelinci selain memiliki peran penting dalam penyediaan pangan asal hewan juga dapat meningkatkan pendapatan peternak. Usaha pembibitan kelinci mempunyai prospek yang baik, hal ini disebabkan karena usaha ini dapat dilakukan oleh usaha kecil dan menengah maupun pemodal besar, dengan skala usaha komersial. Untuk mendukung perkembangan usaha peternakan kelinci di Indonesia diperlukan ketersediaan bibit yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun suatu Pedoman Pembibitan Kelinci Yang Baik (Good Breeding Practice).

0 komentar:

Posting Komentar